Senin, 02 Juni 2014

MAKALAH "Media Rekaman dan Radio"



MAKALAH
Media Rekaman dan Radio

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media PAI
Dosen Pengampu: Dr. Sukiman, M.Pd.


Disusun Oleh:

Khanifah Inabah               (11411022)
Siti Rofiah                         (11411011)

PAI V A


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 disebutkan bahwa “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kememampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi yang diharapkan ada dari seorang guru ada empat macam; meliputi kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Terkait dengan kompetensi-kompetensi tersebut, seorang guru atau pendidik harus bisa mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, serta menyelenggarakan kegiatan pengembagan materi pembelajaran. Dalam hal ini guru juga dituntut untuk bisa menyampaikan materi sesuai dengan muatan inti yang ada dengan media yang tersedia pula.
Media penyampaian bahan ajar kini telah berkemabnag seiring dengan perkembanagn IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), maka dari itu guru harus bisa menguasai media-media tersebut. Ada banyak media dari media cetak, media visual, media audio, media audio visual sampai media komputer dan internet. Dari media-media tersebut pada makalah ini akan fokus membahas media audio yang disini meliputi media rekama dan radio.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, dan agar permasalahan lebih mudah untuk dibahas, maka dalam makalah ini penulis merumuskan beberapa pokok, seperti:
1.      Apa yang dimaksud dengan media audio?
2.      Apa yang dimaksud dengan media rekaman?
3.      Apa yang dimaksud denagn media radio?
C.    Tujuan Penulisan
Berdasar perumusan masalah diatas, pengetahuan tentang pengembanagn media pembelajaran penting untuk diketahui bagi pendidikan. Secara umum tulisan ini bertujuan untuk:
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media audio.
2.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media rekaman.
3.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud denagn media radio.

 BAB II
PEMBAHASAN

A.    Media Audio
Pengertian media pembelajaran berbasis audio adalah media penyaluran pesan lewat indra pendengaran.[1] Media audio berkaitan dengan indra pendengaran, dimana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal.[2]
Bahan ajar audio merupakan salah satu jenis bahan ajar non cetak yang di dalamnya mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung, yang dapat dimainkan atau diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya guna membantu mereka dalam menguasai kompetensi tertentu.[3]
Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk memelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan untuk:[4]
1.      Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar.
2.      Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
3.      Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.
4.      Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau suatu masalah.
Diantara jenis media ini, rekaman dan radio termasuk dalam media pembelajaran berbasis audio.

B.     Media Rekaman
1.      Pengertian Media Rekaman
Rekaman berasal dari kata dasar rekam yang diantara artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:737) adalah alur-alur bunyi (suara) pada piringan hitam, dan sebagainya. Rekaman berati sesuatu yang direkam dapat berupa suara, gambar atau cetakan dan sebagainya.[5] Media rekaman ini bisa berupa suara musik, suara manusia, suara binatang atau yang lainnya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Alat perekam mempunyai 3 buah puting (head) yaitu; 1) puting perekam (record head) untuk merekam suara, 2) puting suara (play head) untuk menghasilkan suara, dan 3) puting penghapus (erax head) untuk menghapus suara.[6]
2.      Kelebihan Media Rekaman
Sebagai media pembelajaran pada umumnya, media pemebelajaran mempunyai kelemahan dan kelebihan pada umumnya. Menurut Arif S. Sadiman, dkk. (2005:54) diantara kelebihannya adalah sebagai berikut:
1)      Media rekaman dan peralatannya telah menjadi sesuatu yang sangat lumrah dalam rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan (walkman, mp3). Karena harga yang cenderung terjangkau oleh lapisan masyarakat, ketersediaanya dapat diandalkan.
2)      Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan dan isi pembelajaran dapat berada dibeberapa tempat pada waktu yang bersamaan.
3)      Merekam peristiwa atau isi pelajaran umtuk digunakan kemudian, atau merekam pekerjaan siswa sendiri dapat dilakukan dengan media audio
4)      Rekaman memberikan kesempatan pada siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna membantu meningkatan keterampilan mengucapkan, membaca, mengaji atau berpidato.
5)      Pengoprasian media rekaman relatif mudah.[7]

3.      Kekurangan Media Rekaman
Adapun kekurangan atau kelemahan media rekaman adalah sebagai berikut ( Arief S. Sadiman, dkk. , 2005:54):
1)                  Dalam suatu rekaman, sulit menetukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika pesan atau informasi itu berada ditengah-tengah pita, maka akan memakan waktu lama untuk menemukannya, apalagi jika radio tape tidak memiliki angka-angka penuntun putaran pitanya.
2)                  Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya.[8]

4.      Jenis Media Rekaman
Peralatan media rekaman telah mengalami perkembangan sedemikian rupa dari waktu kewaktu. Tahapan-tahapan perkembangan media setidaknya telah mengalami empat fase, yaitu gramophone, tape recording, multitrack recording, dan digital recording.
a.    Gramophone
Gramophone adalah satu-satunya alat perekam dan playbacak yang umum digunakan, tetapi zaman mulai berubah dan mulai muncul peralatan-peralatan yang lebih canggih sehingga alat ini tidak layak untuk digunakan.
b.    Tape recording
Tape recording disini menggantikan phonograph dan recording optical karena lebih mudah dan biaya yang lebih terjangkau. tape mulai popular pada tahun 1950-an perkembangan tape recording ini membawa perubahan yang pesat dalam membuat musik, proses edit menjadi mudah. Dengan adanya tape recording proses penambalan dan edit yang lebih mudah, berbagai kesalahan dapat diperbaiki dengan mudah.
c.    Multitrack Recording
Pada tahun 1940-an dimulainya eksperimen dengan menggunakan multitrack recording yang terus berkembang menjadi lebih rumit hingga tahun 1960-an. Dengn adanya multitrack recording, teknik merekam dengan memisahkan grup artis dapat dilakukan juga dapat mengeluarkan efek suara stereo.
d.    Digital Recording
Music Digital Recording (MDR) adalah sebuah teknik sistem rekaman musik secara digital dengan mempergunakan alat-alat digital, yang akhir-akhir ini telah banyak beredar seiring dengan berkembangnya teknologi komputerisasi itu sendiri.[9]
5.      Penggunaan Media Rekaman
Penggunaan media rekaman dalam pembelajaraan dapat dilakukan  atau digunakan pada semua fase, dari kegiatan pendahuluan, inti maupun kegiatan penutup dalam proes pembelajaraan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses pembelajaran ketika menggunakan media rekaman adalah:
1.      Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum penyajian materi. Mempersiapkan diri yang dimaksud disini adalah memeriksa materi dan mencobanya, membuat catatan hal yang penting dalam rekaman, dan apa yang akan menjadi bahan utama untuk para peserta didik untuk berdiskusi.
2.      Membangkitkan kesiapan siswa. Menuntun agar para siap untuk mendengarkan rekaman yang akan diputar dengan cara memberi komentar awal dan pertanyaan.
3.      Mendengarkan materi rekaman. Mendorong siswa untuk mendengarkan dengan tenang dan berkonsentrasi.
4.      Diskusi (membahas). Setelah selesai mendengarkan rekaman, diskusi pun dilakukan secara informal dengan memberi pertanyaan yang bersifat umum.
5.      Menindaklanjuti program. Pada umumnya,diskusi dan evaluasi setelah mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar.
Dibawah ini akan disampaikan contoh penggunaan media rekaman sebagai media pembelajaran. Contoh penggunaan media rekaman dalam pembelajaran PAI dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nama Sekolah                          : Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Jatimulyo
Mata Pelajaran                         : Al-Qur’an Hadits
Kelas/Semester                         : VIII/I
Standar Kompetensi                : Membaca Al-Qur’an surah pendek pilihan
Kompetensi Dasar              : Menerapkan hukum bacaan qalqalah dalam Al-Qur’an.
Indikator                         : Siswa mampu membaca surat pendek pilihan yang memuat bacaan qalqalah dengan baik dan benar.
Langkah-langkah pembelajaran:
·         Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, serta menanyakan keadaan siswa.
·         Guru menanyakan materi hari sebelumnya kemudian membacakan batasan materi untuk hari ini.
·         Guru membuat apersepsi pengenai materi qalqalah pada hari ini.
·         Guru mencontohkan pembacaan surat pendek pilihan (semisal surat Al-‘Alaq) melalui mp3 yang telah disiapkan, kemudian siswa diminta untuk mengikuti bacaan dari media rekaman mp3 tersebut.
·         Dst..
Penggunaan media rekaman dalam bentuk mp3 dalam pembelajaran ini memberi kemudahan bagi guru untuk mencontohkan bacaan qalqalah yang benar apabila guru sendiri masih kurang fasih dalam makhorijul huruf. Selain itu media rekaman dalam format mp3 ini mudah diputar melalui media laptop yang didukung sound sehingga dapat diperkeras dan mencakup kelas yang luas serta media rekaman ini akan lebih menarik siswa untuk lebih fokus mendengarkan (terutama untuk tipe beajar audiovisual).

C.    Media Radio
1.      Pengertian
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990:719) diartikan; 1) siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara, 2) pemancar radio, 3) pesawat radio.[10]  Ada tiga unsur dalam operrasionaliasi radio, yaitu pesan atau materi siaran, pemancar radio yang berperan sebagai penerima siaran sehingga bisa didengarkan oleh para pendengar. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).[11]
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. Media ini juga mampu merangsang partisipasi aktif bagi si pendengar tatpi dalam penggunaan radio dalam pembelajaran.
2.      Kelebihan Media Radio
Radio mempunyai kelemahan dan kelebihan. Dan diantara kelebihan radio adalah:
1.      Harganya lebih murah dibanding media tv
2.      Sifatnya mobile, artinya radio dapat dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan yang lain dengan mudah.
3.      Jika digunakan bersama-sama recorder, radio bisa mengatasi probelma jadwal , program dapat direkam dan diputar lagi sesuka hati kita
4.      Radio  dapat mengembangkan imajenasi anak
5.      Dapat merangsang partisipasi  aktif dari para pendengar
6.      Radio dapat memusatkan perhatian peserta didik pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan artinya
7.      Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik bila dibandingkan dengan jika dikerjakan oleh guru
8.      Radio dapat mengatasi ruang dan waktu, serta jangkuaannya yang lebih luas.

3.      Kelemahan Media Radio
Sementara itu kelemahan radio adalah:
1.      Sifat komunikasinya bersifat satu arah (one way coummunication).
2.      Biasanya siaran disintralisir sehingga guru tidak dapat mengontrolnya.
3.      Penjadwalan pelajaran dan siaran radio dalam kegiatan pembelajaran sering menimbulkan masalah, integrasi siaran radio ke dalam kegiatan pembelajaran dikelas sering kali menyulitkan.[12]
4.      Radio tidak dapat memberi informasi terperinci .
5.      Daya jangkaunya terbatas. Jika radio sekali disiarkan dapat menyiarkan pendengaran masal di tempat-tempat berbeda, program kaset hanya terbatas di tempat program disajikan saja
6.      Dari segi biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.

4.      Jenis-Jenis Perkembangan Radio
1)      Radio AM
Radio AM (modulasi amplitudo). Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Orang pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23 Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena kualitas suara yang buruk.
2)      Radio FM
Radio FM (modulasi frekuensi), Pada tahun 1933 Armstrong menemukan sistem modulasi frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu oleh cuaca buruk. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.
3)      Radio internet
Penemuan internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio konvensional. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat internet.
4)      Radio satelit
Radio satelit mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Radio satelit hanya bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.
5)       Radio berdefinisi tinggi (HD Radio)
Radio yang dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem analog dan digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital dan analog berbagi frekuensi yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten bisa disiarkan pada posisi yang sama. Kualitas suara yang dihasilkan HD radio sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis. Namun untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat khusus yang dapat menangkap sinyal digital.[13]
5.      Penggunaan Media Radio
Peran media radio dalam kegiatan pembelajaran bisa berperan sebagai suatu kegiatan yang mandiri, atau melengkapi media utama lainnya, ataupun sebagai media utama yang dibantu dengan media-media lainnya atau bersama-sama dengan media lainnya. Peranan media radio dalam sistem belajar jarak jauh (SBJJ) adalah sebagai salah satu media penunjang terhadap media utama, yaitu model seta bekerjasama dengan media lainnya.
Acara siaran radio dari segi pemanfaatannya sebagai media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu acara yang sejak awal dirancang untuk keperluan pembelajaran (by design) dan acara yang bersifat umum, dalam arti dari awal acara tersebut tidak dirancang untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kegiatan pembelajaran (by utilization)[14]
Dibawah ini akan disampaikan contoh penggunaan media radio sebagai media pembelajaran. Contoh penggunaan media radio dalam pembelajaran PAI dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nama Sekolah                          : Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Jatimulyo
Mata Pelajaran                         : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kelas/Semester                         : VIII/I
Standar Kompetensi        : Memahami perkembangan Islam pada masa dinasti Bani Abbasiyah
Kompetensi Dasar               : Menjelaskan usaha pengembangan peradaban    Islam pada masa Khalifah Harun al-Rasyid.
Indikator                     : Siswa mampu menjelaskan jasa dan peninggalan Khalifah Harun al-Rasyid.
Langkah-langkah pembelajaran:
·         Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, serta menanyakan keadaan siswa.
·         Guru menanyakan materi hari sebelumnya kemudian membacakan batasan materi untuk hari ini.
·         Guru membuat apersepsi pengenai materi pada hari ini.
·         Guru menjelaskan materi tentang usaha pengembangan peradaban    Islam pada masa Khalifah Harun al-Rasyid.
·         Siswa diminta membuat diskusi kelompok kecil membahas jasa Khalifah Harun Al-Rasyid.
·         Siswa diminta melengkapi hasil diskusi dengan belajar dari sumber mandiri berupa siaran radio pendidikan yaitu siaran tentang Risalah Nabi dan Sahabat.
·         Dst..
Radio Edukasi (RE) adalah stasiun radio yang menyajikan komposisi acara siaran pendidikan (baik formal maupun nonformal), informasi/berita pendidikan, hiburan, dan acara pendidikan yang mendidik (edutainment).[15] Penggunaan media siaran radio dari radio edukasi adalah sebagai tambahan pengetahuan siswa selain yang didapat dari sekolah melalui guru. Radio edukasi ini berupa saluran radio yang di desain khusus menyajikan beragam materi embelajaran sesuai jadwal mengudaranya. Disini memang materi yang disajikan tidak selalu sesuai dengan materi di kelas, disini guru juga haru mengikuti siaran yang ada agar mengetahui materi apa yang sekiranya bisa membentu pembelajaran di kelas.  Radio Edukasi BPMRP mengangkat berbagai risalah spiritual tersebut dalam program Risalah Nabi dan Sahabat.[16]

  
BAB III
PENUTUP
·         Bahan ajar audio merupakan salah satu jenis bahan ajar non cetak yang di dalamnya mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung, yang dapat dimainkan atau diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya guna membantu mereka dalam menguasai kompetensi tertentu.
·         Media rekaman adalah berupa suara musik, suara manusia, suara binatang atau yang lainnya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
·         Penggunaan media rekaman dalam pembelajaraan dapat dilakukan  atau digunakan pada semua fase, dari kegiatan pendahuluan, inti maupun kegiatan penutup dalam proes pembelajaraan.
·         Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
·         Peran media radio dalam kegiatan pembelajaran bisa berperan sebagai suatu kegiatan yang mandiri, atau melengkapi media utama lainnya, ataupun sebagai media utama yang dibantu dengan media-media lainnya atau bersama-sama dengan media lainnya.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Jogjakarta: DIVA Press, 2012.
Asnawir, ddk., M edia Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2007.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: Pedagogia, 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Radio_Edukasi, diakses pada 5 Oktober 2013, pukul 20.00 WIB.
http://setjen.kemdikbud.go.id/pustekkom/produk/radio-edukasi-3/, diakses pada 5 oktober 2013, pukul 21.00 WIB.




[1] Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012), hal. 153.
[2] Asnawir, dkk., Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002)
[3] Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: DIVA Press, 2012), hal. 264.
[4] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 149.
[5] Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran....,  hal. 154.
[6] Asnawir, dkk., Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002)
[7] Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran....,  hal. 156.
[8] Ibid, hal. 157.
[9]  Ibid, hal. 157-160.
[10] Ibid, hal. 166.
[11] http://id.wikipedia.org/wiki/Radio
[12] Ibid, hal. 169-170.
[13] Ibid, hal. 170-174.
[14] Ibid, hal. 177.
[15] http://id.wikipedia.org/wiki/Radio_Edukasi, diakses pada 5 Oktober 2013, pukul 20.00 WIB
[16] http://setjen.kemdikbud.go.id/pustekkom/produk/radio-edukasi-3/, diakses pada 5 oktober 2013, pukul 21.00 WIB.

0 komentar:

Posting Komentar