MAKALAH
Media
Rekaman dan Radio
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media PAI
Dosen
Pengampu: Dr. Sukiman, M.Pd.
Disusun
Oleh:
Khanifah Inabah (11411022)
Siti Rofiah (11411011)
PAI V
A
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 disebutkan bahwa “Guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kememampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Kompetensi yang
diharapkan ada dari seorang guru ada empat macam; meliputi kompetensi
pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Terkait dengan kompetensi-kompetensi tersebut, seorang guru atau
pendidik harus bisa mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu, serta menyelenggarakan kegiatan pengembagan materi pembelajaran.
Dalam hal ini guru juga dituntut untuk bisa menyampaikan materi sesuai dengan
muatan inti yang ada dengan media yang tersedia pula.
Media
penyampaian bahan ajar kini telah berkemabnag seiring dengan perkembanagn IPTEK
(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), maka dari itu guru harus bisa menguasai
media-media tersebut. Ada banyak media dari media cetak, media visual, media
audio, media audio visual sampai media komputer dan internet. Dari media-media
tersebut pada makalah ini akan fokus membahas media audio yang disini meliputi
media rekama dan radio.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, dan agar
permasalahan lebih mudah untuk dibahas, maka dalam makalah ini penulis
merumuskan beberapa pokok, seperti:
1.
Apa yang dimaksud dengan media audio?
2.
Apa yang dimaksud dengan media rekaman?
3.
Apa yang dimaksud denagn media radio?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasar perumusan masalah diatas, pengetahuan tentang pengembanagn
media pembelajaran penting untuk diketahui bagi pendidikan. Secara umum tulisan
ini bertujuan untuk:
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media audio.
2.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media rekaman.
3.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud denagn media radio.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Media Audio
Pengertian
media pembelajaran berbasis audio adalah media penyaluran pesan lewat indra
pendengaran.[1]
Media audio berkaitan dengan indra pendengaran, dimana pesan yang disampaikan
dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata atau
bahasa lisan) maupun non verbal.[2]
Bahan
ajar audio merupakan salah satu jenis bahan ajar non cetak yang di dalamnya
mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung, yang
dapat dimainkan atau diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya guna
membantu mereka dalam menguasai kompetensi tertentu.[3]
Disamping
menarik dan memotivasi siswa untuk memelajari materi lebih banyak, materi audio
dapat digunakan untuk:[4]
1.
Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang
telah didengar.
2.
Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan
pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
3.
Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.
4.
Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat
kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau suatu masalah.
Diantara
jenis media ini, rekaman dan radio termasuk dalam media pembelajaran berbasis
audio.
B.
Media Rekaman
1.
Pengertian Media Rekaman
Rekaman berasal
dari kata dasar rekam yang diantara artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:737)
adalah alur-alur bunyi (suara) pada piringan hitam, dan sebagainya. Rekaman
berati sesuatu yang direkam dapat berupa suara, gambar atau cetakan dan
sebagainya.[5]
Media rekaman ini bisa berupa suara musik, suara manusia, suara binatang atau
yang lainnya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Alat perekam
mempunyai 3 buah puting (head) yaitu; 1) puting perekam (record head)
untuk merekam suara, 2) puting suara (play head) untuk menghasilkan
suara, dan 3) puting penghapus (erax head) untuk menghapus suara.[6]
2.
Kelebihan Media Rekaman
Sebagai media
pembelajaran pada umumnya, media pemebelajaran mempunyai kelemahan dan
kelebihan pada umumnya. Menurut Arif S. Sadiman, dkk. (2005:54) diantara kelebihannya
adalah sebagai berikut:
1)
Media rekaman dan peralatannya telah menjadi sesuatu yang sangat
lumrah dalam rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan (walkman, mp3).
Karena harga yang cenderung terjangkau oleh lapisan masyarakat, ketersediaanya
dapat diandalkan.
2)
Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan
dan isi pembelajaran dapat berada dibeberapa tempat pada waktu yang bersamaan.
3)
Merekam peristiwa atau isi pelajaran umtuk digunakan kemudian, atau
merekam pekerjaan siswa sendiri dapat dilakukan dengan media audio
4)
Rekaman memberikan kesempatan pada siswa untuk mendengarkan diri
sendiri sebagai alat diagnosis guna membantu meningkatan keterampilan
mengucapkan, membaca, mengaji atau berpidato.
5)
Pengoprasian media rekaman relatif mudah.[7]
3.
Kekurangan Media Rekaman
Adapun
kekurangan atau kelemahan media rekaman adalah sebagai berikut ( Arief S.
Sadiman, dkk. , 2005:54):
1)
Dalam suatu rekaman, sulit menetukan lokasi suatu pesan atau
informasi. Jika pesan atau informasi itu berada ditengah-tengah pita, maka akan
memakan waktu lama untuk menemukannya, apalagi jika radio tape tidak memiliki
angka-angka penuntun putaran pitanya.
2)
Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam
menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu
mesin perekam yang berbeda dengannya.[8]
4.
Jenis Media Rekaman
Peralatan media
rekaman telah mengalami perkembangan sedemikian rupa dari waktu kewaktu.
Tahapan-tahapan perkembangan media setidaknya telah mengalami empat fase, yaitu
gramophone, tape recording, multitrack recording, dan digital recording.
a. Gramophone
Gramophone
adalah satu-satunya alat perekam dan playbacak yang umum digunakan, tetapi
zaman mulai berubah dan mulai muncul peralatan-peralatan yang lebih canggih
sehingga alat ini tidak layak untuk digunakan.
b. Tape recording
Tape recording
disini menggantikan phonograph dan recording optical karena lebih mudah dan
biaya yang lebih terjangkau. tape mulai popular pada tahun 1950-an perkembangan
tape recording ini membawa perubahan yang pesat dalam membuat musik, proses
edit menjadi mudah. Dengan adanya tape recording proses penambalan dan edit
yang lebih mudah, berbagai kesalahan dapat diperbaiki dengan mudah.
c. Multitrack Recording
Pada tahun
1940-an dimulainya eksperimen dengan menggunakan multitrack recording yang
terus berkembang menjadi lebih rumit hingga tahun 1960-an. Dengn adanya
multitrack recording, teknik merekam dengan memisahkan grup artis dapat
dilakukan juga dapat mengeluarkan efek suara stereo.
d. Digital Recording
Music Digital
Recording (MDR) adalah sebuah teknik sistem rekaman musik secara digital dengan
mempergunakan alat-alat digital, yang akhir-akhir ini telah banyak beredar
seiring dengan berkembangnya teknologi komputerisasi itu sendiri.[9]
5.
Penggunaan Media Rekaman
Penggunaan
media rekaman dalam pembelajaraan dapat dilakukan atau digunakan pada semua fase, dari kegiatan
pendahuluan, inti maupun kegiatan penutup dalam proes pembelajaraan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses pembelajaran ketika
menggunakan media rekaman adalah:
1.
Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum
penyajian materi. Mempersiapkan diri yang dimaksud disini adalah memeriksa
materi dan mencobanya, membuat catatan hal yang penting dalam rekaman, dan apa
yang akan menjadi bahan utama untuk para peserta didik untuk berdiskusi.
2.
Membangkitkan kesiapan siswa. Menuntun agar para siap untuk
mendengarkan rekaman yang akan diputar dengan cara memberi komentar awal dan
pertanyaan.
3.
Mendengarkan materi rekaman. Mendorong siswa untuk mendengarkan
dengan tenang dan berkonsentrasi.
4.
Diskusi (membahas). Setelah selesai mendengarkan rekaman, diskusi
pun dilakukan secara informal dengan memberi pertanyaan yang bersifat umum.
5.
Menindaklanjuti program. Pada umumnya,diskusi dan evaluasi setelah
mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar.
Dibawah ini
akan disampaikan contoh penggunaan media rekaman sebagai media pembelajaran.
Contoh penggunaan media rekaman dalam pembelajaran PAI dalam bentuk RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nama Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Jatimulyo
Mata
Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas/Semester : VIII/I
Standar
Kompetensi : Membaca Al-Qur’an
surah pendek pilihan
Kompetensi
Dasar : Menerapkan hukum bacaan qalqalah dalam Al-Qur’an.
Indikator : Siswa mampu membaca surat
pendek pilihan yang memuat bacaan qalqalah dengan baik dan benar.
Langkah-langkah pembelajaran:
·
Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, serta menanyakan
keadaan siswa.
·
Guru menanyakan materi hari sebelumnya kemudian membacakan batasan
materi untuk hari ini.
·
Guru membuat apersepsi pengenai materi qalqalah pada hari ini.
·
Guru mencontohkan pembacaan surat pendek pilihan (semisal surat
Al-‘Alaq) melalui mp3 yang telah disiapkan, kemudian siswa diminta untuk
mengikuti bacaan dari media rekaman mp3 tersebut.
·
Dst..
Penggunaan
media rekaman dalam bentuk mp3 dalam pembelajaran ini memberi kemudahan bagi
guru untuk mencontohkan bacaan qalqalah yang benar apabila guru sendiri masih
kurang fasih dalam makhorijul huruf. Selain itu media rekaman dalam format mp3
ini mudah diputar melalui media laptop yang didukung sound sehingga dapat
diperkeras dan mencakup kelas yang luas serta media rekaman ini akan lebih
menarik siswa untuk lebih fokus mendengarkan (terutama untuk tipe beajar
audiovisual).
C.
Media Radio
1.
Pengertian
Dalam kamus
besar bahasa Indonesia (1990:719) diartikan; 1) siaran (pengiriman) suara atau
bunyi melalui udara, 2) pemancar radio, 3) pesawat radio.[10] Ada tiga unsur dalam operrasionaliasi radio,
yaitu pesan atau materi siaran, pemancar radio yang berperan sebagai penerima
siaran sehingga bisa didengarkan oleh para pendengar. Radio adalah teknologi
yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara).[11]
Radio merupakan
perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang
bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa
penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. Media ini juga mampu
merangsang partisipasi aktif bagi si pendengar tatpi dalam penggunaan radio
dalam pembelajaran.
2.
Kelebihan Media Radio
Radio mempunyai
kelemahan dan kelebihan. Dan diantara kelebihan radio adalah:
1.
Harganya lebih murah dibanding media tv
2.
Sifatnya mobile, artinya radio dapat dipindahkan dari satu ruangan
ke ruangan yang lain dengan mudah.
3.
Jika digunakan bersama-sama recorder, radio bisa mengatasi probelma
jadwal , program dapat direkam dan diputar lagi sesuka hati kita
4.
Radio dapat mengembangkan
imajenasi anak
5.
Dapat merangsang partisipasi
aktif dari para pendengar
6.
Radio dapat memusatkan perhatian peserta didik pada kata-kata yang
digunakan, pada bunyi dan artinya
7.
Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik bila
dibandingkan dengan jika dikerjakan oleh guru
8.
Radio dapat mengatasi ruang dan waktu, serta jangkuaannya yang
lebih luas.
3.
Kelemahan Media Radio
Sementara itu
kelemahan radio adalah:
1.
Sifat komunikasinya bersifat satu arah (one way coummunication).
2.
Biasanya siaran disintralisir sehingga guru tidak dapat
mengontrolnya.
3.
Penjadwalan pelajaran dan siaran radio dalam kegiatan pembelajaran
sering menimbulkan masalah, integrasi siaran radio ke dalam kegiatan
pembelajaran dikelas sering kali menyulitkan.[12]
4.
Radio tidak dapat memberi informasi terperinci .
5.
Daya jangkaunya terbatas. Jika radio sekali disiarkan dapat
menyiarkan pendengaran masal di tempat-tempat berbeda, program kaset hanya
terbatas di tempat program disajikan saja
6.
Dari segi biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh
lebih mahal.
4.
Jenis-Jenis Perkembangan Radio
1)
Radio AM
Radio AM
(modulasi amplitudo). Pada tahun 1896 ilmuwan Italia, Guglielmo Marconi
mendapat hak paten atas telegraf nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Orang
pertama yang melakukan siaran radio dengan suara manusia adalah Reginald Aubrey
Fessenden. Ia melakukan siaran radio pertama dengan suara manusia pada 23
Desember 1900 pada jarak 50 mil (dari Cobb Island ke Arlington, Virginia) Saat
ini radio AM tidak terlalu banyak digunakan untuk siaran radio komersial karena
kualitas suara yang buruk.
2)
Radio FM
Radio FM
(modulasi frekuensi), Pada tahun 1933 Armstrong menemukan sistem modulasi
frekuensi (FM) yang menghasilkan suara jauh lebih jernih, serta tidak terganggu
oleh cuaca buruk. Hampir 2000 stasiun radio FM tersebar di Amerika, FM menjadi
penyokong gelombang mikro (microwave), pada akhirnya FM benar-benar diakui
sebagai sistem unggulan di berbagai bidang komunikasi.
3)
Radio internet
Penemuan
internet mulai mengubah transmisi sinyal analog yang digunakan oleh radio
konvensional. Radio internet (dikenal juga sebagai web radio, radio streaming
dan e-radio) bekerja dengan cara mentransmisikan gelombang suara lewat
internet.
4)
Radio satelit
Radio satelit
mentransmisikan gelombang audio menggunakan sinyal digital. Radio satelit hanya
bisa bekerja yang tidak memiliki penghalang besar seperti terowongan atau
gedung. Oleh karena itu perangkat radio satelit banyak dipromosikan untuk radio
mobil. Untuk mendapat transmisi siaran yang baik, perlu dibuat stasiun repeater
seperti di Amerika agar kualitas layanan prima.
5)
Radio berdefinisi tinggi (HD
Radio)
Radio yang
dikenal juga sebagai radio digital ini bekerja dengan menggabungkan sistem
analog dan digital sekaligus. Dengan begitu memungkinkan dua stasiun digital
dan analog berbagi frekuensi yang sama. Efisiensi ini membuat banyak konten
bisa disiarkan pada posisi yang sama. Kualitas suara yang dihasilkan HD radio
sama jernihnya dengan radio satelit, tetapi layanan yang ditawarkan gratis.
Namun untuk dapat menerima siaran radio digital pendengar harus memiliki perangkat
khusus yang dapat menangkap sinyal digital.[13]
5.
Penggunaan Media Radio
Peran media
radio dalam kegiatan pembelajaran bisa berperan sebagai suatu kegiatan yang
mandiri, atau melengkapi media utama lainnya, ataupun sebagai media utama yang
dibantu dengan media-media lainnya atau bersama-sama dengan media lainnya.
Peranan media radio dalam sistem belajar jarak jauh (SBJJ) adalah sebagai salah
satu media penunjang terhadap media utama, yaitu model seta bekerjasama dengan
media lainnya.
Acara siaran
radio dari segi pemanfaatannya sebagai media pembelajaran dapat dikelompokan
menjadi dua, yaitu acara yang sejak awal dirancang untuk keperluan pembelajaran
(by design) dan acara yang bersifat umum, dalam arti dari awal acara
tersebut tidak dirancang untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan kegiatan pembelajaran (by utilization)[14]
Dibawah ini
akan disampaikan contoh penggunaan media radio sebagai media pembelajaran.
Contoh penggunaan media radio dalam pembelajaran PAI dalam bentuk RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran).
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nama Sekolah : Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Jatimulyo
Mata
Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kelas/Semester : VIII/I
Standar Kompetensi
: Memahami perkembangan Islam pada masa dinasti Bani
Abbasiyah
Kompetensi Dasar : Menjelaskan usaha
pengembangan peradaban Islam pada masa
Khalifah Harun al-Rasyid.
Indikator : Siswa mampu menjelaskan jasa dan
peninggalan Khalifah Harun al-Rasyid.
Langkah-langkah pembelajaran:
·
Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa, serta menanyakan
keadaan siswa.
·
Guru menanyakan materi hari sebelumnya kemudian membacakan batasan
materi untuk hari ini.
·
Guru membuat apersepsi pengenai materi pada hari ini.
·
Guru menjelaskan materi tentang usaha
pengembangan peradaban Islam pada masa
Khalifah Harun al-Rasyid.
·
Siswa diminta membuat diskusi kelompok kecil membahas jasa Khalifah
Harun Al-Rasyid.
·
Siswa diminta melengkapi hasil diskusi dengan belajar dari sumber
mandiri berupa siaran radio pendidikan yaitu siaran tentang Risalah Nabi dan
Sahabat.
·
Dst..
Radio Edukasi (RE) adalah stasiun radio yang menyajikan komposisi
acara siaran pendidikan (baik formal maupun nonformal), informasi/berita
pendidikan, hiburan, dan acara pendidikan yang mendidik (edutainment).[15] Penggunaan
media siaran radio dari radio edukasi adalah sebagai tambahan pengetahuan siswa
selain yang didapat dari sekolah melalui guru. Radio edukasi ini berupa saluran
radio yang di desain khusus menyajikan beragam materi embelajaran sesuai jadwal
mengudaranya. Disini memang materi yang disajikan tidak selalu sesuai dengan
materi di kelas, disini guru juga haru mengikuti siaran yang ada agar mengetahui
materi apa yang sekiranya bisa membentu pembelajaran di kelas. Radio Edukasi BPMRP mengangkat berbagai risalah spiritual tersebut
dalam program Risalah Nabi dan Sahabat.[16]
BAB
III
PENUTUP
·
Bahan ajar audio merupakan salah satu jenis bahan ajar non cetak
yang di dalamnya mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara
langsung, yang dapat dimainkan atau diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta
didiknya guna membantu mereka dalam menguasai kompetensi tertentu.
·
Media rekaman adalah berupa suara musik, suara manusia, suara
binatang atau yang lainnya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
·
Penggunaan media rekaman dalam pembelajaraan dapat dilakukan atau digunakan pada semua fase, dari kegiatan
pendahuluan, inti maupun kegiatan penutup dalam proes pembelajaraan.
·
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian
dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan
sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup
efektif.
·
Peran media radio dalam kegiatan pembelajaran bisa berperan sebagai
suatu kegiatan yang mandiri, atau melengkapi media utama lainnya, ataupun
sebagai media utama yang dibantu dengan media-media lainnya atau bersama-sama
dengan media lainnya.
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA
Andi Prastowo, Panduan
Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Jogjakarta: DIVA Press, 2012.
Asnawir, ddk., M edia Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,
2007.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2007.
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta:
Pedagogia, 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Radio_Edukasi, diakses pada
5 Oktober 2013, pukul 20.00 WIB.
http://setjen.kemdikbud.go.id/pustekkom/produk/radio-edukasi-3/, diakses pada
5 oktober 2013, pukul 21.00 WIB.
[1] Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta:
Pedagogia, 2012), hal. 153.
[2] Asnawir, dkk., Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002)
[3] Andi Prastowo, Panduan
Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: DIVA Press, 2012), hal. 264.
[5] Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran...., hal. 154.
[6] Asnawir, dkk., Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002)
[8] Ibid, hal.
157.
[10] Ibid, hal.
166.
[11]
http://id.wikipedia.org/wiki/Radio
[12] Ibid, hal.
169-170.
[16] http://setjen.kemdikbud.go.id/pustekkom/produk/radio-edukasi-3/, diakses pada
5 oktober 2013, pukul 21.00 WIB.
0 komentar:
Posting Komentar